Wednesday, June 26, 2019

~Teruntuk pt.2


Lalu..
Teruntuk papa dirumah.. 
Maafkan aku yg sampai sekarang belum bisa pulang tinggal dirumah. Maafkan aku yg masih pergi untuk mewujudkan mimpi kita sehingga tidak selalu bersama papa. Semoga gusti Allah mengabulkan doa ku untuk selalu menyehatkan dan memberi umur yg panjang untuk papa. Aku, anakmu yg selalu kau banggakan ke teman kerjamu.

Untuk mama..
Sekarang ini, kita jarang tertawa bersama. Kita jarang berceloteh manja. Kita jarang bertatap muka. Kesibukan membuatku jauh darimu. Kesibukan melahap habis waktu-waktuku. Maklumi aku, tetap sayangi aku. Tunggu aku. Dalam dekapan waktu, aku akan kembali dan memeluk erat dirimu.

Untuk adikku..
Senakal apapun kamu, aku tetap menyayangimu, aku akan berusaha melindungimu, membantu mendidikmu, semoga kamu bahagia selalu, menjadi kebanggaan papa dan mama serta aku kakak mu.

Teruntuk kalian individu-individu langka~
aku ingin mengucapkan terimakasih kepada kalian yang begitu memahami, yang telah mendengarkan tanpa menghakimi dengan negatif, yang berbicara tanpa adanya prasangka-prasangka buruk, memahami tanpa harus berpura-pura, yang menolong meskipun tau jika aku tidak bisa membalasnya, dan yang mencintai dengan menerima segala kekurangan dan kelebihan ku dan tetap tinggal ketika aku sedang memperbaiki diri.

Terakhir..
Teruntuk langitku..
Rasa ini adalah awan yang masih mengapung rendah seperti singgasana yang rapuh pada hatiku.
Ia bahkan masih terombang-ambing layaknya ombak yang sering membadai.
Ia masih sering kesepian, lalu menangis seperti hujan.
Maka, terangi aku dengan mataharimu.

Temani aku dengan senja indahmu..

No comments:

Post a Comment

Ada

 Dunia ini sedang tidak baik baik saja sekarang. Memberi jarak pada yang dekat, semakin jauh untuk yang jauh. Dan dari keadaan ini, ada satu...