Thursday, October 8, 2020

Ada

 Dunia ini sedang tidak baik baik saja sekarang. Memberi jarak pada yang dekat, semakin jauh untuk yang jauh. Dan dari keadaan ini, ada satu pelajaran yang aku tangkap sangat kuat. 

 Bukan jarak atau waktu yang memisahkan sebenarnya, tapi ego. Kalau saja dua ego saling memahami. Sedikit saja. Semuanya jadi lebih jelas.

 Kamu tahu, setiap waktu yang aku habiskan bersama dengan kamu, terasa waktu punya makna. Tidak ada yang terbuang percuma. Setiap pesan dan kata yang diucap jadi bentuk tersendiri dari kasih sayang. Jadi benar benar menghargai rasa sayang.

 Kangen. Keberadaan seseorang yang hadir jadi terasa nyata adanya.

 Karena itulah setiap kali kita habiskan bersama, tersimpan sebagai kenangan berharga. Maksudku, waktu kita mungkin berkurang. Tapi aku rasa itu tidak akan menurunkan rasa.

 Aku mungkin bukan orang pertama yang muncul, tapi berusaha sebaik mungkin untuk bisa memelukmu jika kamu membutuhkanku.

 Kamu pantas mendapatkan pasangan. Salah satu yang baik. Pecinta. Dan orang yang menghormatimu.

Siapa yang mengerti kamu

Siapa yang mengagumi duniamu

Siapa yang menenangkan pikiranmu, 

dan

Siapa yang melepaskan rasa sakitmu

 Seseorang yang bisa menepuk dan memelukmu dengan perhatian dan cinta sepanjang waktu. Kesakitan. Menangis. Dalam tawa. Dan jika kamu tidak bisa melakukan itu sendirian. Kamu masih memiliki aku. 

Akan selalu ..

 

Monday, October 5, 2020

Nanti

Nanti jika ternyata kita tidak lagi saling butuh, saling rindu, atau saling mencari, kamu ingat ini. Bagaimanapun cerita kita ini berakhir, aku akan selalu mengingatmu sebagai sosok yang mampu mencintaiku dengan sangat baik dan sempurna, membuat aku utuh dan selalu tangguh dalam setiap hal. Tidak ada yang kebetulan, termasuk pertemuan kita. Tak perlu sesali, ambil hikmahnya, Tuhan tak pernah salah dalam berencana, kamu tidak pernah salah untukku.


Bila nanti datang hari kamu mengenang apa yang pernah kita punya dimasa lalu, hari dimana mungkin aku masih sangat giat mencintai, dimana aku bertanya "kamu ga kangen aku ya?" atau "kamu sayang sama aku kan?" dan membahagiakanmu, kamu ingat ini. Aku hanya ingin selalu memastikan perasaanmu masih sama sejak awal jumpa padaku, untuk hari esok, esok, hingga esoknya lagi. Aku akan terus disini meski kamu sudah pergi.


Bila nanti kamu mulai ragu, lelah, atau jenuh, kamu ingat ini. Jauh pada hari kamu dan aku bertemu, jauh sebelum aku jatuh cinta pada senyum itu, sebelum aku hanyut dalam cerita masa kecilmu, aku sungguh bersyukur Tuhan mempertemukan dua garis lurus pada satu titik temu, padahal masih sangat banyak titik lainnya, namun akulah yang paling beruntung sempat memilikimu dalam hidup ini.


Dan bila nanti aku selesai mengantarkanmu pada sosok yang kamu pilih untuk menjadi alasan bahagiamu selanjutnya, yang dimana itu bukan aku, kamu ingat ini. Aku izin pamit dan berucap banyak sekali terima kasih. Terima kasih sudah mengajariku banyak hal, terima kasih terus menemaniku meniti langkah yang kadang melelahkan jika kutempuh sendiri, terima kasih sudah menemani dan memahami luka, duka, kelam, dan rumitnya aku, terima kasih untuk waktu, kesempatan, kebahagiaan, cerita, argumen, diskusi, hal yang kamu selalu ingin bagi denganku, dan cinta yang sangat luar biasa.


Ternyata, aku pernah begitu bahagia denganmu. Bila hari ini tidak ada lagi, aku sudah merasa cukup, karena pernah melewati segalanya denganmu disisiku, pernah di isi dan diyakinkan olehmu. Mencintaimu akan selalu menjadi bagian terbaik dalam hidupku. Aku menyayangimu, selalu.


-ara;26/09/20

Ada

 Dunia ini sedang tidak baik baik saja sekarang. Memberi jarak pada yang dekat, semakin jauh untuk yang jauh. Dan dari keadaan ini, ada satu...