Wednesday, June 26, 2019

~Teruntuk pt.1


Kepada sang Pencipta..
Tuhan, aku manusia biasa. Banyak sekali meminta, menggantungkan segenap harapanku, aku ingin ini, ingin itu, bahkan ingin semua hal yang aku impikan. Tuhan, tapi jika semua itu kebanyakan akan kucukupkan. Aku ingin menjadi manusia yang jika jatuh mau bangkit. Jika aku menangis aku akan tertawa. Jika aku gagal aku akan sukses. Jika aku sakit aku akan sembuh, semua jika ku ini akan terjadi, semoga aku bisa selalu bersyukur kepadamu..

Untuk diri ku sendiri. 
Tidak lelah bergumul dalam sedih. Tak capek setiap hari dalam sepi. Apakah bahagia setiap hari mencaci dalam diam. Kenapa selalu sedih? Sedangkan bahagia kau yang ciptakan. Kenapa selalu murung? Seakan besok akan tiada. Kau, si pemikir dangkal. Penghayal tingkat tinggi. Ku mohon sadarlah. Bahagia tak semahal itu. Kumohon bangunlah. Karena hidup terus berjalan. Waktu terus berdetak. Tak berhenti untuk menunggu mu menghapus air mata. Bangunlah!!

Untuk diriku sendiri. 
Bukankah lelah dan menyakitkan terus tersenyum seperti itu? Saat sedih kau bisa menunjukannya, saat ingin menangis, menangis saja, apa susah nya. Kenapa kau selalu menahan rasa sakit sendirian? Kenapa kau selalu tertawa seolah tak ada apapun, Kalau marah dan merasa tak adil dengan dunia, tunjukan! Kenapa kau selalu bersikap bodoh, dan membiarkan dirimu diinjak lagi? Tapi selalu satu pintaku, tetaplah kuat, bertahanlah, dan selalu jadi diri sendiri, maafkan aku yang sekarang yang tak bisa menjagamu dengan baik, yang selalu melukaimu tanpa sadar, maafkan, tapi aku berjanji, mulai sekarang aku akan lebih mencintaimu. Dari dirimu sendiri yang menyesal.
 
Untuk diriku sendiri.
Semoga kita bisa berdamai untuk seterusnya , jangan mencoba tertawa jika kau tidak mampu. 

Untuk diriku sendiri.
Bersihkan sisa-sisa depresi, bahkan kegagalan tak hanya tangisan,dendam,bahkan putus asa. Tapi bersihkan sisa sisa rasa ingin mati meninggalkan dunia yang belum aku capai seluas samudra. Perihal menarik diri, aku mohon tolong lepaskan jiwa ini agar kembali seperti 10 tahun yang lalu yang sederhana, ceria, dan bahagia. Mungkin sesulit jarum ditumpukan jerami terlihat sama namun pasti ada yg berbeda. 

Aku mohon kembalilah.. 
senyumku diphoto itu hanya formalitas belaka tak tau mana senyum senyum murni bak madu asli yg berkhasiat. Jika percaya tuhan saja sudah cukup maka sekarang kamu sudah bersama teman dan orang yang menyayangi mu diujung sana..

Untuk diriku sendiri.
Berhentilah melihat hal negatif tentang pilihan hidupmu sekarang yang kamu anggap salah. Kamu juga harus melihat sisi positifnya dan jalani pilihan hidupmu itu. Karna mau tidak mau kamu harus bertanggung jawab atas apa yang sudah kamu pilih. Dan ingat satu hal, Tuhan pasti dengan sengaja meletakkanmu di masalah ini karena Dia tahu kamu sanggup menghadapinya. Semua akan baik-baik saja. 
Untuk yang tersayang, diri ku sendiri. 
Terimakasih telah menjadi kuat.

No comments:

Post a Comment

Ada

 Dunia ini sedang tidak baik baik saja sekarang. Memberi jarak pada yang dekat, semakin jauh untuk yang jauh. Dan dari keadaan ini, ada satu...